Thrifting Ijin Pamit!!! Tidak Bisa Lagi Masuk Indonesia MenKopUKM dan Pak Jokowi Buka Suara Akan Menindak...

KLIK PENDIDIKAN - thrifting atau pakaian bekas sekarang sedang menjadi trend dikalangan anak muda hingga dewasa.

thrifting suka digandrungi kalangan yang cinta akan merk luar negeri dan harganya yang lebih terjangkau dari pakaian baru.

Akan tetapi aktifitas thrifting akan diberhentikan masuk ke Indonesia tegas Pak Jokowi dan didukung penuh oleh MenKopUKM Teten Masduki.

Baca Juga: Contoh Soal SKD CPNS 2023 Lengkap dengan Pembahasan dan Kunci Jawaban, Latihan di Sini untuk Persiapan Tes!

Jokowi mengatakan kegiatan impor pakaian bekas (thrifting) ini sangat membahayakan dan membuat industri produk dalam negeri akan terganggu.

"Sudah saya perintahkan untuk mencari betul dan sehari-dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri," jelas Jokowi dikutip dari laman menkopukm.go.id .

"Sangat mengganggu, yang namanya impor pakaian bekas mengganggu, sangat mengganggu industri dalam negeri kita," imbuhnya.

Baca Juga: NASIB HONORER TERBARU, Usai Dipecat, Apa Pekerjaan Sabil Fadilah yang Kritik Ridwan Kamil di Media Sosial?

thrifting ternyata punya beberapa dampak buruk yang juga merugikan seperti pengaruh ke lingkungan, pendapatan negara, pendapatan UMKM, dan kesehatan.

Ini jelas sangat merugikan, bukan hanya merugikan konsumen saja melainkan merugikan negara.

Tak terlepas kita perlu dukungan dan peran masyarakat untuk peduli dan juga mencintai produk lokal dan dalam negeri kita.

Baca Juga: Kemendikbudristek Rilis Hasil Seleksi Kompetensi PPPK 2022 Pentingnya Mempersiapkan Diri Dengan Matang

MenKopUKM Teten Masduki mengajak masyarakat untuk mencintai produk lokal, menggunakan produk lokal, dan membeli produk dalam negeri.

MenKopUKM Teten Masduki juga menambahkan produk lokal kita maupun produk fashion kita sudah banyak yang bagus dengan kualitas tinggi dan baik yang mampu bersaing dengan brand-brand luar negeri.

“Argumen kita untuk menolak masuknya pakaian bekas dan sepatu bekas impor untuk diperdagangkan sangat kuat, kita ingin melindungi produk dalam negeri terutama di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), yang sekarang sudah banyak diproduksi oleh pelaku UMKM di tanah air,” kata MenKopUKM Teten Masduki.